Ketahui Tanda-tanda Kekurangan Zat Besi dan Cara Mengatasinya
Posted by: Admin

Ketahui Tanda-tanda Kekurangan Zat Besi dan Cara Mengatasinya
Kekurangan zat besi bisa terjadi pada siapa saja. Kondisi ini biasanya menjadikan penderitanya merasa lesu, kekurangan tenaga, sulit konsentrasi, dan mudah marah. Kekurangan zat bisa tidak bisa dianggap enteng, karena ini bisa berakibat fatal apabila tidak segera ditangani.
Kondisi kekurangan zat besi terjadi ketika tubuh tidak memperoleh asupan zat besi dalam jumlah yang disyaratkan. Zat besi ini dibutuhkan sebagai komponen pembentukan gemoglobin pada sumsum tulang belakang.
Hemoglobin sendiri adalah suatu komponen protein dalam trombosit yang tugasnya mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh. Ketika tidak ada cukup hemoglobin yang bertugas mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh, maka sel-sel dalam tubuh akan mengalami kekurangan oksigen.
Dampak akhir dari kondisi ini berupa tidak optimalnya kinerja jaringan dalam tubuh. Sehingga kekurangan darah atau anemia akan dialami.
- 1. Enam Tanda-Tanda Kekurangan zat besi
- 1.1. Wajah Pucat
- 1.2. Mudah Pusing dan Mata Berkunang-kunang
- 1.3. Tubuh Mudah Merasa Lelah
- 1.4. Jantung Berdetak Cepat
- 1.5. Kesulitan untuk Berkonsentrasi
- 1.6. Nafas Pendek
- 2. Empat Penyebab Tubuh Kekurangan Zat Besi dan Cara Mengatasinya
- 2.1. Kurangnya asupan zat besi dalam makanan yang dikonsumsi
- 2.2. Meningkatnya Kebutuhan Zat Besi pada Masa Kehamilan
- 2.3. Gangguan Radang Usus
- 2.4. Kehilangan banyak darah akibat kondisi tertentu
1. Enam Tanda-Tanda Kekurangan zat besi
Anemia atau kekurangan zat besi bisa dikenali dari beberapa tanda atau gejala yang muncul. Gejala-gejala ini bisa terlihat dalam kegiatan sehari-hari. Gejala-gejala kekurangan zat besi bisa berupa penurunan kualitas hidup.
Tergantung tingkat keparahan anemia yang dialami, ada sebagian orang yang bahkan tidak menunjukkan gejala apapun terkait kekurangan zat besi yang dialami. Namun, ada beberapa gejala klinis yang bisa menggambarkan kondisi kekurangan zat besi.
Di bawah ini adalah gejala atau tanda-tanda kekurangan zat besi yang seringkali dijumpai:
1.1. Wajah Pucat
Umumnya, hemoglobin dalam darah bertugas mengantarkan sel darah merah ke seluruh bagian tubuh termasuk ke area wajah. Kekurangan hemoglobin bermakna sel darah merah tidak bisa dialirkan hingga ke seluruh tubuh.
Akibatnya, terkadang area wajah, kelopak mata bagian bawah, bagian dalam bibir, kuku dan gusi nampak pucat dan tidak berwarna merah selayaknya kondisi normal biasanya. Ini jelas menjadi pertanda umum bahwa tubuh kekurangan zat besi.
1.2. Mudah Pusing dan Mata Berkunang-kunang
Gejala lain yang nampak dari kekurangan zat besi adalah mata berkunang-kunang dan pusing. Gejala-gejala ini lazimnya sering dirasakan oleh wanita. Meski barangkali ada penyebab lain atas kondisi ini, namun kekurangan zat besi biasanya menjadi penyebab utamanya.
1.3. Tubuh Mudah Merasa Lelah
Anda patut waspada apabila sering merasa mudah lelah. Bisa jadi ini pertanda bahwa tubuh sedang mengalami kekurangan zat besi. Minimnya jumlah hemoglobin yang bertugas mengangkut oksigen ke seluruh tubuh membuat tubuh kekurangan oksigen.
Akibat yang jelas terlihat dari kekurangan oksigen ini adalah tubuh yang mudah merasa lelah dan lesu. Lelah yang dirasakan bukan sekedar lelah biasa, namun lelah yang rasanya terus berkepanjangan.
1.4. Jantung Berdetak Cepat
Normalnya, jantung orang dewasa berdetak sebanyak 60 – 100 kali per menit dalam ritme wajar. Apabila jantung berdetak lebih cepat dari angka tersebut dalam kondisi normal, kemungkinan besarnya tubuh mengalami kondisi kekurangan zat besi.
1.5. Kesulitan untuk Berkonsentrasi
Meskipun zat besi tergolong ke dalam zat gizi mikro, akan tetapi kekurangan zat ini bisa mempengaruhi perkembangan pada anak. Sebagai misal, apabila anak merasa kesulitan untuk fokus pada satu pelajaran di sekolah, besar kemungkinan anak mengalami kekurangan zat besi.
1.6. Nafas Pendek
Nafas pendek masih ada kaitannya dengan suplai oksigen yang minim pada seluruh jaringan tubuh akibat dari kurangnya hemoglobin. Kekurangan zat besi berkontribusi atas kurangnya jumlah hemoglobin yang bertugas mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh.
Apabila normalnya kita bisa melakukan kegiatan sehari-hari sambil bernafas dengan mudah, dalam kondisi kekurangan zat besi kita bisa saja terengah-engah meskipun melakukan aktivitas yang tak terlalu berat.
2. Empat Penyebab Tubuh Kekurangan Zat Besi dan Cara Mengatasinya
Tubuh yang kekurangan zat bisa bisa menimbulkan gangguan kesehatan baru yang serius. Kondisi kekurangan zat besi dalam tubuh bisa disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya adalah sebagai berikut:
2.1. Kurangnya asupan zat besi dalam makanan yang dikonsumsi
Konsumsi makanan dengan jumlah kandungan zat bisa di bawah jumlah kebutuhan zat besi harian tubuh akan memicu terjadinya anemia. Oleh karena itu, penting sekali memperhatikan jumlah kebutuhan zat besi harian dalam makanan.
Kebutuhan zat besi harian tubuh berdasarkan usia adalah:
- usia 1-3 tahun (7 mg)
- usia 4-9 tahun (10 mg)
- usia remaja (15 mg)
- pria dewasa (24 mg)
- wanita dewasa (25 mg)
- Ibu hamil / menyusui (27 mg)
Jenis makanan dengan kandungan zat besi tinggi di antaranya adalah sayuran hijau, daging merah, jeroan daging, biji buah labu, tahu, dan makanan laut.
2.2. Meningkatnya Kebutuhan Zat Besi pada Masa Kehamilan
Masa kehamilan adalah masa dimana dibutuhkan banyak asupan nutrisi untuk kebutuhan perkembangan janin. Salah satunya adalah kebutuhan zat besi yang ikut meningkat. Rata-rata ibu hamil membutuhkan asupan zat besi sejumlah 27 mg setiap harinya.
Mengkonsumsi makanan berzat besi tinggi sangat dianjurkan untuk ibu hamil. Solusi lainnya adalah dengan meminum suplemen zat besi.
2.3. Gangguan Radang Usus
Penyakit radang usus atau inflammatory bowel disease memiliki kaitan erat dengan kondisi kekurangan zat besi pada seseorang. Berdasarkan penelitian yang dilaporkan dalam salah satu jurnal kesehatan, anemia bisa terjadi akibat kondisi radang usus yang diderita.
Ini cukup masuk akal, karena pada kondisi radang usus terjadi penyerapan mineral dan vitamin yang tidak maksimal akibat diare atau peradangan. Dalam hal ini, nutrisi seperti zat besi juga tidak bisa terserap sempurna oleh tubuh.
2.4. Kehilangan banyak darah akibat kondisi tertentu
Kondisi kehilangan darah akibat menstruasi berat atau pendarahan internal juga diketahui mampu menyebabkan terjadinya kekurangan zat besi atau anemia.
Kondisi anemia atau kekurangan zat besi bisa diatasi dengan beberapa cara mudah. Intinya, asalkan pasokan zat besi tubuh terpenuhi, maka kita tidak akan sampai mengalami anemia. Kebutuhan pasokan zat besi yang dibutuhkan tubuh ini dapat dipenuhi dengan cara:
√ Mengkonsumsi makanan dengan kandungan zat besi tinggi. Beberapa contoh bahan makanan yang kaya akan zat besi diantaranya adalah bayam, daging merah, dan hati ayam.
√ Mengkonsumsi bahan makanan yang kaya akan vitamin C guna mendukung penyerapan zat besi oleh tubuh.
√ Mengkonsumsi suplemen multivitamin tambahan untuk memenuhi kebutuhan zat besi.
Ada berbagai suplemen multivitamin yang bisa kita pilih di pasaran. Salah satu merek suplemen multivitamin zat besi terbaik adalah Tonikum Bayer. Tonikum dari Bayer telah dipercaya selama bertahun-tahun untuk membantu memenuhi kebutuhan zat besi tubuh dan mencegah terjadinya anemia.
Tonikum dari Bayer mengandung kombinasi zat besi, mangan, zinc, kalsium, vitamin B1, B2, B3, B6, dan B12. Tonikum sangat cocok untuk dikonsumsi di berbagai fase pertumbuhan, mulai dari masa pertumbuhan anak, fase kehamilan, menyusui, hingga usia lanjut sekalipun.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang kandungan dalam suplemen multivitamin Tonikum, Anda bisa kunjungi website Tonikum Bayer dengan klik https://www.tonikum.co.id/. Cari tahu juga berbagai penyebab kekurangan zat besi di website resmi tersebut. Terima Kasih dan Semoga Bermanfaat!