Inspirasi Rias Pengantin Murah untuk Hari Bahagia
Posted by: Admin

Inspirasi Rias Pengantin Murah untuk Hari Bahagia
Rias pengantin murah di Jakarta memang tidak banyak, apalagi mencari make up artist berkualitas dengan harga rendah. Tapi bukan berarti Anda tidak bisa menemukan penata rias yang telaten dengan harga murah. Terlebih pelayanan yang ramah serta siap datang tepat waktu ke lokasi.
Rias pengantin menjadi hal yang sangat krusial saat hari bahagia, tidak sedikit calon pengantin perempuan menghabiskan waktunya untuk riset make up artist sebelum hari pernikahan. Sebab, hari pernikahan hanya sekali seumur hidup. Orang-orang yang Anda kenal akan melihatnya lewat foto atau datang secara langsung, wajar bila calon pengantin sangat perfeksionis soal penampilan. Selain itu budget yang dihabiskan untuk membayar bridal make up juga jauh lebih tinggi dibandingkan biaya make up lainnya.
Kota Jakarta yang serba cepat membuat nilai humanis kian berkurang, terkadang make up artist yang bertugas malah kurang ramah terhadap calon pengantin. Hari bahagia yang seharusnya mendapat respon positif sebelum upacara, malah berubah menjadi ketakutan. Jika Anda ingin mencari make up artist yang telaten, merias dengan mengutamakan pelayanan dan ramah maka waktunya Anda memanggil Adelia Salon sebagai perias Anda. Berbagai model riasan pengantin ala Jawa, Sunda, hingga berhijab siap dilayani dengan baik.
1. Paes Ageng, Yogyakarta

Riasan pengantin ala keraton (Keluarga Kerajaan) Kesultanan Ngayogyakarta ini populer sejak tahun 1940. Sebelumnya riasan ini hanya diperbolehkan saat pernikahan keluarga Keraton atau keturunan Ningrat, tapi atas kebijakan yang dikeluarkan oleh Sultan Hamengkubuwono IX sehingga masyarakat biasa boleh merayakan pernikahan dengan tatanan Paes Ageng. Ternyata dibalik tatanan Paes Ageng terdapat filosofi pada setiap bagiannya, bukan hanya sekedar menambah kecantikan si pengantin tetapi makna dibaliknya patut Anda ketahui:
1.1. Cunduk Mentul
Anda bisa melihat Cunduk Mentul pada bagian kepala yang melengkung tinggi ke atas. Biasanya berwarna emas dan dibuat detail-detail pola tertentu hingga memantulkan kilauan yang cantik. Pengantin diperbolehkan menggunakan cunduk mantul dengan bilangan ganjil seperti 1,3,5,7, dan 9.
Jika jumlahnya satu, artinya menunjukkan keesaan Tuhan. Adapun pengantin yang menggunakan 3 cunduk sebagai lambang trimurti. Ada pula yang memilih 5 cunduk yang melambangkan 5 rukun Islam, sedangkan jika Anda memasang 7 artinya pertolongan. Dalam bahasa jawa, 7 adalah pitu yang merupakan awal kalimat 'pitulungan' (pertolongan dalam bahasa Indonesia). Jumlah Cunduk terbanyak adalah 9, ketika pengantin teringat akan Walisongo yang berjasa dalam penyebaran Agama Islam di Pulau Jawa.
1.2. Gunungan
Aksesori pelengkap Cunduk adalah Gunungan yang terletak pada bagian depan yang memuncak ke atas, tetapi lebih rendah dibandingkan Cunduk. Sekilas bentuknya seperti tiara berwarna emas. Gunungan melambangkan gunung yang dianggap sebagai tempat sakral, dimana para Dewa tinggal. Perempuan yang masih suci patut dihormati selayaknya gunung, dimana orang-orang tidak boleh berlaku sembarangan. Suami juga harus menghormati mempelai perempuan, agar tidak disakiti di kemudian hari saat berumah tangga.
1.3. Centhung
Berbentuk 2 seperti gerbang yang terpasang pada bagian kanan dan krii. Biasanya terpasang di depan Gunungan, berbentuk melengkung seperti kuda laut. Gerbang yang megah layaknya istana terbentuk dari dua sisi pintu, begitu pula Centhung yang terpasang 2 bagian dengan makna gerbang pernikahan. Perempuan yang menggunakan Centhung siap memasuki gerbang kehidupan yang baru, berperan sebagai istri dan Ibu untuk anak-anak di kemudian hari.
1.4. Paes Prada
Riasan yang ada pada kening pengantin wanita, berwarna hitam, bertahta tinta emas yang mengkilap. Bentuknya meruncing sehingga menambah keanggunan pengantin. Setiap lingkungan berbeda-beda seperti halnya pada bagian tengah yang besar yang bermakna kebesaran Tuhan. Sementara lengkungan kecil yang mengapit bagian tengah pada bagian kanan dan kiri, adalah simbol bahwa perempuan akan menjadi seorang istri, ia harus siap menjadi penyeimbang dalam rumah tangga.
1.5. Citak
Pada bagian kening perempuan, tepatnya yang sejajar dengan alis Anda akan melihat titik yang mirip seperti riasan India. Titik ini menyimbolkan bahwa perempuan harus fokus, berpandangan ke depan, dan setia kepada pasangan.
1.6. Alis menjangan
Bentuk alis yang bercabang merupakan inspirasi dari tanduk rusa. Karakter rusa yang cerdik, cerdas dan anggun harus diikuti oleh setiap perempuan yang sudah menikah.
1.7. Sumping
Anda bisa melihat hiasan sumping pada telinga pengantin, saat ini sunting dibuat dari logam atau perak. Sebelumnya keluarga kerajaan membuatnya dari daun pepaya. Rasa daun pepaya yang pahit, melambangkan rumah tangga yang juga pahit tidak selalu indah. Setiap mempelai merasakan kepahitan hidup berumah tangga.
1.8. Kalung Sungsun
Bernama sungsun karena memang tersusun dari 3 bagian yang berarti fase kehidupan yakni kelahiran, pernikahan dan kematian. Setiap perempuan harus siap menghadapi fase-fase tersebut.
1.9. Kelat bahu
Biasanya kelat bahu disematkan pada bahu pengantin wanita. Berbentuk naga yang dipercaya memiliki kekuatan besar, begitu juga perempuan yang diharapkan kuat ketika menjadi pengantin dan berumah tangga.
1.10. Gelang Paes Ageng
Aksesori yang terletak di tangan ini terbuat melingkar tanpa putus. Diharapkan kedua mempelai akan selalu menyayangi tanpa akhir.
2. Rias dengan Hijab saat Akad Nikah

Tata rias dengan hijab mulai dikenal di Indonesia sejak Islam masuk ke Nusantara. Diketahui sejak zaman Kerajaan Hindu bertakhta di Indonesia, masyarakat Islam sudah ada dan tinggal bersama dengan masyarakat setempat. Pernikahan dengan sanggul hijab dulunya sangat dibuat mirip seperti yang ada di timur tengah. Harus menggunakan henna, dan garis hitam di sekitar mata.
Tetapi seiring berjalannya waktu, agama Islam semakin mendekatkan diri dengan kebiasaan orang Indonesia yang tidak harus menggunakan henna saat hari pernikahan. Bentuk garis tepi hitam di sekitar mata (eyeliner) juga menyesuaikan selera pengantin, sehingga hari bahagia bisa berjalan sesuai harapan.
Adelia Salon bisa memfasilitasi pernikahan Anda dengan berbagai varian make up, sesuai dengan warna pakaian Anda. Efek make up yang Kami oleskan ke wajah Anda akan memancarkan aura positif, agar hari bahagia Anda terlihat cantik dan terkenang dengan indah di kemudian hari.
3. Adat Sunda

Pernahkah Anda melihat penyanyi Raisa saat melangsungkan akad nikah? Raisa mengenakan pakaian adat sunda dengan mahkota perak di kepalanya. Ternyata riasan adat sunda juga memiliki filosofi yang tak kalah hebat. Anda harus mengetahuinya, agar saat hari pernikahan nanti bisa Anda kenakan sesuai dengan maknanya.
3.1. Siger
Adalah mahkota yang bertahta di atas kepala mempelai perempuan. Lambang dari mahkota ini adalah kesempurnaan seorang perempuan. Adat Sunda priangan, siger terilhami dari Subadra dan Srikandi dengan karakternya yang pemberani, cantik nan anggun. Mereka berdua adalah orang yang disukai masyarakat. Bentuk siger yang meruncing ke atas adalah lambang kehidupan yang harus memuncak, tapi pada saat yang bersamaan Anda harus ingat pada sang Pencipta.
3.2. Kembang Tanjung
Biasanya terletak pada belakang sanggul yang bentuknya seperti pola hati. Lambang 6 pasang kembang tanjung yang ada pada kepala perempuan bermakna kesetiaan mempelai perempuan pada pasangannya.
3.3. Ngeningan Daun Sirih
Sama seperti paes Yogyakarta, pada pernikahan adat sunda juga terdapat titik yang sejajar dengan alis. Adat sunda biasanya memotong daun sirih sehingga berbentuk wajik keil kemudian menyelamatkannya pada kepala pengantin perempuan. Mereka percaya dengan cara ini, pengantin akan terbebas dari bahaya yang bersifat magis.
3.4. Kembang Goyang
Biasanya kembang goyang terbuat dari logam yang lengkap dengan batu-batuan. Biasanya ada 7 kembang goyang yang terpasang pada bagian teratas. Artinya dengan harapan kedua mempelai akan mendapat rezeki yang berlimpah. Sementara ada 5 buah kembang goyang menghadap ke belakang, yang bermakna agar pengantin terlihat cantik dari arah depan dan belakang.
Kembang goyang terbuat dari logam bermata batu-batuan. Tujuh kembang goyang yang dipasang di atas sanggul memiliki makna rezeki dan sari-sari kebaikan untuk kedua mempelai. Lima buah kembang disematkan mengarah ke depan dan dua buah lainnya mengarah ke belakang. Hal ini menyimbolkan bahwa kecantikan perempuan harus terlihat dari arah depan maupun belakang.
Semua jenis riasan yang Kami sebutkan di atas, siap Kami kerjakan sebelum hari pernikahan Anda. Semua aksesori tersedia di lemari Kami berbentuk sempurna dan masih terlihat bersih. Selama pandemi covid-19 Kami melaksanakan tugas dengan protokol kesehatan dengan mengenakan masker dan kuas riasan yang berbeda dengan orang lain. Mengutamakan kebersihan adalah bentuk pelayanan Adelia Salon meski Kami menerapkan tarif make up pengantin murah.